Risiko Spekulatif (Jenis, Sebab, dan Akibat) - Makalah Manajemen Risiko
MAKALAH
MANAJEMEN RISIKO
RISIKO SPEKULATIF (JENIS, SEBAB, DAN AKIBAT)
Dosen Pengampu : Cempaka Paramita, S.E, M.Sc.
Disusun Oleh :
Kelompok 04
Yessica
Gustya Rahmawati (190810201130)
Nanda Sabillah (190810201133)
Denisa Mutiara Ramadani (190810201135)
Helmi Lorenzo Simanjuntak (190810201149)
Galuh Dewandaru Al Amanah (190810201154)
Dimas Dwi Andriyanto (190810201158)
S1
MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
JEMBER
2020
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari semua orang yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul RISIKO SPEKULATIF
(JENIS, SEBAB, DAN AKIBAT). Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, serta seluruh masyarakat Indonesia khususnya. Para mahasiswa ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Jember, 01 April 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR
ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan
Penulisan………............................................................. 2
D. Manfaat
Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A.
Pengertian Risiko Spekulatif....................................................... 3
B.
Jenis Risiko Spekulatif................................................................ 4
C.
Penyebab Risiko
Spekulatif........................................................ 6
D. Akibat Risiko Spekulatif............................................................. 7
BAB III PENUTUP................................................................................. 8
A.
Kesimpulan.................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 9
BAB
I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
Tidak
ada definisi tunggal dari risiko. Ahli ekonomi, ahli ilmu pengetahuan sosial,
teoritikus risiko, ahli statistik, dan aktuaris. Masing-masing mempunyai konsep
risiko tersendiri. Secara tradisional, risiko didefinisikan sebagai perihal
yang berkaitan dengan ketidakpastian. Berdasarkan konsep ini, risiko di sini
sebagai ketidakmungkinan atau kepastian terjadinya suatu peristiwa yang
berakibat kerugian yang tidak dikehendaki. Sebagai contoh adalah risiko terjadinya
cidera parah pada saat kecelakaan mobil terjadi karena adanya hal yang tidak
dikehendaki, risiko meninggal penderita penyakit kanker paru-paru bagi perokok
juga dapat terjadi karena adanya ketidakmutlakan.
Sebagaimana
manusia, perusahaan pun demikian. Perusahaan tidak dapat menangkal terjadinya
risiko, ketidakmampuan dalam menangani risiko dapat berakibat fatal. Bahkan,
beberapa perusahaan terpaksa harus gulung tikar karena tidak sanggup menangani
risiko yang tak terduga. Beberapa risiko yang sering dihadapi perusahaan,
antara lain risiko barang tidak terjual, risiko piutang tidak tertagih, risiko
perubahan harga, risiko kebakaran, risiko bencana alam dan risiko dituntut di
pengadilan.
Ketidakpastian
yang dihadapi perusahaan bisa berdampak merugikan atau mungkin saja
menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan
maka ini yang dikenal dengan istilah kesempatan (opportunity). Sedangkan
ketidakpastian yang berdampak merugian dikenal dengan istilah risiko (risk).
Dengan demikian kita dapat mendefinisikan risiko sebagai suatu keadaan yang
tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan
dampak yang merugikan.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud risiko spekulatif?
2. Apa
saja jenis-jenis risiko spekulatif?
3. Mengapa
risiko spekulatif dapat terjadi?
4. Apa
saja akibat yang ditimbulkan risiko spekulatif?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
yaitu :
1. Memahami
apa yang dimaksud dengan risiko spekulatif
2. Mengatahui
jenis-jenis risiko spekulatif
3. Memahami
penyebab risiko spekulatif
4. Mengetahui
akibat yang ditimbulkan risiko spekulatif
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui
definisi dari risiko spekulatif
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis risiko spekulatif
3. Dapat
memahami penyebab risiko spekulatif
4. Untuk
mengetahui akibat-akibat apa saja yang uncul sebab adanya risiko spekulatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko Spekulatif
Risiko
spekulatif adalah risiko yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan dua
kemungkinan, yakni kemungkinan yang dapat merugikan ataupun kemungkinan yang
dapat menguntungkan. Sebagai contoh, apabila Anda memperolah 100 bagian saham
umum, Anda akan mendapatkan keuntungan apabila harga saham tersebut meningkat
tetapi akan mengalami kerugian jika harganya turun. Contoh lain dari risiko
spekulatif adalah bertaruh dalam pacuan kuda, menanamkan modal pada bisnis real
estate dan terjun ke dalam bisnis pribadi. Dalam situasi ini, baik
keuntungan maupun kerugian mungkin terjadi. Risiko seperti ini, masuk pada
kategori resiko spekulatif yang memberikan dua kemungkinan yaitu kemungkinan
yang merugikan dan kemungkinan yang menguntungkan.
Ketidakpastian
yang dihadapi perusahaan bisa berdampak merugikan atau mungkin saja
menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan
maka ini yang dikenal dengan istilah kesempatan (opportunity). Sedangkan
ketidakpastian yang berdampak merugian dikenal dengan istilah risiko (risk).
Dengan demikian kita dapat mendefinisikan risiko sebagai suatu keadaan yang
tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan
dampak yang merugikan.
Risiko
spekulatif merupakan risiko di mana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan
juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko
ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita
mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jika
kita memegang (membeli) saham. Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh
keuntungan), bisa juga analisis kita salah, harga saham bukannya meningkat,
tetapi malah turun (kita memperoleh kerugian). Risiko spekulatif juga bisa
dinamakan sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan
merugikan individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya.
Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena penjualannya turun,
perusahaan lain barangkali akan memperoleh keuntungan dari situasi tersebut.
Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut.
Sedangkan
menurut Hamfri Djajadikerta, risiko spekulatif yaitu risiko atau ketidakpastian
yang mempunyai tiga kemungkinan, dapat menimbulkan kerugian (loss), tidak menimbulkan kerugian (no loss/break even), atau mendatangkan
keuntungan (gain). Contoh : risiko
usaha, risiko moneter (kurs valuta asing).
B. Jenis Risiko Spekulatif
1. Risiko
Dinamis
Risiko ini muncul dari
perubahan kondisi tertentu. Sebagai contoh, perubahan kondisi masyarakat,
perubahan teknologi, memunculkan jenis-jenis risiko baru. Misal, jika
masyarakat semakin kritis, sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal risk) yang muncul karena
masyarakat lebih berani mengajukan gugatan hukum (sue) terhadap perusahaan, akan semakin besar.
2. Risiko
Statis
Risiko ini muncul dari
kondisi keseimbangan tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir merupakan
risiko yang muncul dari kondisi alam yang tertentu. Karakteristik risiko ini
praktis tidak berubah dari waktu ke waktu.
3.
Risiko
Objektif
Risiko objektif adalah
risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang objektif. Sebagai contoh,
fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur
melalui standar deviasi, misal standar deviasi return saham adalah 25% per
tahun.
4.
Risiko
Subjektif
Risiko
subjektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata
lain, kondisi mental seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi rendahnya
risiko tertentu. Sebagai contoh, untuk standar deviasi return pasar yang sama
sebesar 25%, dua orang dengan kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang
yang berbeda. Orang yang konservatif akan menganggap risiko investasi di pasar
modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang yang agresif, risiko investasi di
pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi. Perhatikan bahwa kedua orang
tersebut melihat pada risiko objektif yang sama, yaitu standar deviasi return
sebesar 25% per tahun.
Tabel
1.1
Contoh-Contoh
Risiko Spekulatif
Tipe
Risiko
|
Definisi
|
Ilustrasi
|
Risiko Pasar
|
Risiko
yang terjadi dari pergerakan harga atau volatilitas harga pasar
|
Harga
pasar saham dalam portofolio perusahaan mengalami penurunan, yang mengakibatkan
kerugian yang dialami perusahaan.
|
Risiko Kredit
|
Risiko
karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan
|
Debitur
tidak bisa membayar cicilan dan bunga hutang, sehingga perusahaan mengalami
kerugian. Piutang dagang tidak terbayar.
|
Risiko Likuiditas
|
Risiko
tidak bisa memenuhi kebutuhan kas, risiko tidak bisa menjual dengan cepat
karena ketidaklikuidan atau gangguan pasar
|
Perusahaan
tidak mempunyai kas untuk membayar kewajibannya (misal melunasi hutang).
Perusahaan terpaksa menjual tanah dengan harga murah (di bawah standar)
karena sulit menjual tanah tersebut (tidak likuid), padahal perusahaan
membutuhkan kas dengan cepat.
|
Risiko Operasional
|
Risiko
kegiatan operasional tidak berjalan lancar dan mengakibatkan kerugian: kegagalan
sistem, human error, pengendalian
dan prosedur yang kurang
|
Komputer
perusahaan terkena virus sehingga operasi perusahaan terganggu. Prosedur
pengendalian perusahaan tidak memadai sehingga terjadi pencurian
barang-barang yang dimiliki perusahaan.
|
C. Penyebab
Risiko Spekulatif
Secara
umum penyebab risiko spekulatif maupun risiko murni dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar yaitu :
a.
Risiko
Keuangan
Risiko keuangan adalah
risiko yang akibatkan oleh faktor-faktor ekonomi seperti perubahan harga, tingkat,
dan mata uang. Contohnya ketika perusahaan melakukan penjualan maupun pembelian
suatu barang ke luar negeri yang memiliki mata uang yang berbeda dengan mata
uang perusahaan itu sendiri, bukan hanya harga barang saja yang berubah , namun
juga perubahan nilai mata uang yang dapat merugikan perusahaan.
b.
Risiko
Operasional
Risiko operasional adalah
semua risiko yang disebabkan oleh semua hal, kecuali hal-hal yang termasuk pada
risiko keuangan. Risiko operasional disebabkan oleh faktor manusia.
D. Akibat Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif dapat menimbulkan tiga macam
akibat, yaitu kerugian, keuntungan, atau tidak untung dan juga tidak rugi.
Akibat kerugian yang dapat ditimbulkan dari adanya
risiko spekulatif yaitu sebagai berikut :
1.
Kerugian
Langsung
Kerugian
langsung yaitu jumlah nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung dari risiko spekulatif yang
dapat terjadi.
2.
Kerugian
Tidak Langsung
Kerugian tidak
langsung yaitu harus ditanggung akibat dampak tidak langsung risiko yang
terjadi. Misalnya kemungkinan penjualan atau keuntungan yang gagal diterima
akibat terjadinya risiko, munculnya biaya operasional tambahan, kesempatan
investasi yang hilang, dan berbagai kerugian lainnya.
Kerugian
akibat risiko spekulatif akan merugikan individu tertentu, tetapi akan
menguntungkan individu lainnya. Sehingga kerugiannya tidak bersifat total di
dalam masyarakat.
Pada dasarnya akibat dari risiko
spekulatif itu mengandung ketidakpastian. Ketidakpastian yang dihadapi
perusahaan bisa berdampak merugikan atau mungkin saja menguntungkan. Apabila
ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan maka ini yang dikenal
dengan istilah kesempatan (opportunity). Sedangkan ketidakpastian yang
berdampak merugian dikenal dengan istilah risiko (risk).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko spekulatif adalah
risiko yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan dua kemungkinan, yakni
kemungkinan yang dapat merugikan ataupun kemungkinan yang dapat menguntungkan.
Sebagai contoh, apabila Anda memperolah 100 bagian saham umum, Anda akan
mendapatkan keuntungan apabila harga saham tersebut meningkat tetapi akan
mengalami kerugian jika harganya turun. Contoh lain dari risiko spekulatif
adalah bertaruh dalam pacuan kuda, menanamkan modal pada bisnis real estate
dan terjun ke dalam bisnis pribadi. Dalam situasi ini, baik keuntungan maupun
kerugian mungkin terjadi. Risiko seperti ini, masuk pada kategori resiko
spekulatif yang memberikan dua kemungkinan yaitu kemungkinan yang merugikan dan
kemungkinan yang menguntungkan.
Jenis-jenis risiko spekulatif yaitu risiko statis,
risiko dinamis, risiko objektif, dan risiko spekulatif. Penyebab risiko
spekulatif yaitu sebab adanya risiko keuangan dan risiko operasional. Risiko
spekulatif dapat menimbulkan tiga macam akibat, yaitu kerugian, keuntungan,
atau tidak untung dan juga tidak rugi.
B. Saran
Sebaiknya kita memahami betul mengenai seluk beluk
manajemen risiko, risiko spekulatif khususnya. Sebab, dengan mengetahui dan
memahaminya kita dapat memanfaatkan dan menerapkan ilmunya pada kehidupan
sehari-hari sehingga mempermudah urusan atau aktivitas di dalam kehidupan nyata
dan dapat membantu di dalam mengambil keputusan yang tepat. Seperti ketika
berbisnis, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
3. Ali, Masyhud. 2006.
Manajemen Risiko : Strategi Perbankan dan Dunia Usaha
Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
4. Ronny, Kountur. 2004. Manajemen
Risiko Operasional: Memahami Cara Mengelola Risiko Operasional Perusahaan. PPM.
5. Scott, Harrington,
Gregory. 2003. Risk Management and
Insurance. McGraw-Hill.
6. Del Bel Belluz,
Diana, Modern Risk Management (2002),
Camagazine.
7. SBC Warburg. 2004. The Practice of Risk Management.
Euromoney Book.
8.
Lam, James. 2004. Enterprise Risk
Management. Wiley.
Komentar
Posting Komentar