Mengulas Novel: 9 Summers 10 Autumns - Teks Ulasan Resensi


       


Nama = Galuh Dewandaru Al-Amanah






Mengulas Karya Sastra Berupa Novel


Judul Resensi
Kisah Perjuangan Anak Sopir Angkot dari Kota Batu yang Menjadi Direktur di New York City
Identitas Buku
Judul buku  : 9 Summers 10 Autumns
Jenis buku   : Fiksi
Penulis        : Iwan Setyawan
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit           : 2013
Halaman     : 221
Pendahuluan
Iwan adalah seorang pemuda cerdas dari Kota Batu. Bapaknya, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirya. Dia hanya mengecap pendidikan sampai kelas 2 SMP. Sementara ibunya, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya di SD. Dia cermin kesederhanaan yang sempurna. Empat saudara perempuannya adalah empat pilar kokoh. Di tengah kesulitan, mereka hanya bisa bermain dengan buku pelajaran dan mencari tambahan uang dengan berjualan pada saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar sayur. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Cinta keluargalah yang akhirnya menyelamatkan semuanya.
Isi
Ulasan Isi
Iwan adalah seorang pemuda penyendiri yang hidup seorang diri di New York, Amerika Serikat. Setelah mengalami peristiwa perampokan di sebuah terowongan kereta bawah tanah, Iwan termangu dan mulai menghadirkan kembali kenangan tentang seseorang yang membawanya menengok kembali ke masa lalu, tentang cinta keluarga yang menyelamatkan semuanya.
Iwan adalah anak lelaki yang tumbuh besar bersama keluarganya yang sederhana di sebuah kampung di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuan 6x7 meter. Ayah Iwan yang sangat mengharapkan agar Iwan tumbuh menjadi lelaki tangguh yang membantu mencari penghidupan untuk keluarganya, namun Iwan adalah sosok yang berbeda dari yang diharapkan ayahnya. Iwan adalah seorang anak yang sangat cerdas dalam belajar, terutama matematika dan bermimpi untuk membangun kamar sendiri yang tidak kecil seperti rumahnya yang sekarang. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang sangat terbatas, membuat Iwan bahkan tak memiliki kamar sendiri.
Pendidikanlah yang membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Dengan kegigihan anak Kota Apel, Malang dapat bekerja di “The Big Apple”, New York. Sepuluh tahun mengembara di kota paling kosmopolit itu membuatnya berhasil mengangkat harkat keluarga sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia.
Kelebihan dan Kelemahan
Buku ini sangat layak dan wajib dibaca, karena buku ini berisi cinta keluarga, mengejar mimpi, tentang semangat perjuangan, keberanian untuk menembus batas ketakutan, kegigihan dalam menjalani hidup yang serba kurang dan penuh tantangan, mengharukan sekaligus inspiratif. Gaya tulisannya pun berhasil dirancang dengan apik, lugas dan sederhana, apalagi kata-katanya yang dirancang dengan beda dari yang lain, yaitu unik, ceritanya memiliki alur yang khas, ceritanya tidak mudah ditebak, sehingga membuat para pembaca ingin terus dan terus membacanya sampai titik terakhir. Namun, para pembaca pun juga harus benar-benar konsentrasi, fokus dengan apa yang mereka baca supaya paham betul dengan apa yang ditujukan oleh si penulis. Selain itu, buku ini tidak hanya berisi satu bahasa, namun tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan Bahasa inggris, sehingga membuat para pembaca tidak bosan. Buku ini juga penuh majas yang sangat indah. Dan yang paling menarik dari buku ini adalah, banyaknya motivasi-motivasi yang bakalan menggugah anda, membuat anda terkejud, terinspirasi, dan sangat termotivasi.
Penutup
Novel 9 Summers 10 Autumns, membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil di jagad raya ini! Sehingga, buku ini dapat dijadikan acuan bagi semua orang, khususnya orang yang pemalas dan orang yang suka menganggap hal-hal yang istimewa tidak mungkin diraihnya karena faktor-faktor tertentu. Jadi, tidak perlu heran jika novel ini merupakan National Best Seller. Selain itu, dengan membaca buku ini, pembaca akan sadar dan mendapat banyak wawasan hidup maupun pengetahuan, serta paham bahwa perjalanan hidup yang sebelumnya sangat kelam, gelap belum pasti hidup selanjutnya juga akan kelam, begitupun sebaliknya. “When there is love, you can live even without happines”

 




Komentar

Postingan Populer