SUKU SUNDA - Tugas Mandiri Tidak Terstruktur Geografi


        TUGAS MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
SUKU SUNDA









Disusun Oleh :

                         Nama    : Galuh Dewandaru Al Amanah
No         : 17
Kelas     : 11 IPS 2










SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
                                                                    2017/2018






A. Sejarah Suku Sunda




Suku Sunda (Urang Sunda, aksara Sunda) adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah (Banyumasan). Orang Sunda tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan provinsi Banten dan Jawa Barat sebagai wilayah utamanya.
Suka Sunda merupakan kelompok suku yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa, Negara Indonesia. Daerah tersebut sering disebut oleh masyarakat dahulu itu dengan sebutan Tanah Pasundan, atau Tatar Sunda. Ketika menginjak tahun 1998, Suku Sunda berjumlah kurang lebih sekitar 33 juta manusia, dari mereka kebanyakan hidup di daerah Jawa Barat, dan sekitar satu juta dari mereka hidup di daerah lain, atau di Provinsi lain. Diantara mereka, penduduk kota kurang lebih mencapai 34,51%, demikian jumlah penduduk dari suku sunda.
Kata dari kata Sunda ini memiliki arti yang bagus, arti dari kata Sunda ini adalah, Baik/Bersih/Cemerlang/Putih, inti dari kata Sunda tersebut mengandung segala unsur kebaikan. Orang sunda ini sangat diyakini sekali oleh orang-orang, bahwa orang sunda ini memiliki karakter/watak kesundaan, yang mana watak kesundaan itu menjadi tujuan keutaman hidup. Karakter/Watak Sunda yang dimaksud itu adalah bageur (baik), singer(terampil), cageur (sehat), dan yang terakhir pinter(pandai/cerdas). Watak/Karakter sunda tersebut sudah ada sejak dimana masih pada zaman-nya Salaka Nagara pada tahun 150 sampai ke Kota Sumedang Larang.
B. Pakaian Adat Khas Suku Sunda
Tingkatan pemakain pakaian adat Suku Sunda berdasarkan tingkat strata sosial pemakainya, misalnya seperti pakaian adat Jawa Barat bisa dibedakan menjadi 3 jenis pakaian, seperti pakaian kaum menengah, pakaian kaum bangsawan, bahkan pakaian rakyat jelata pun ada.
1. Pakaian Adat Sunda Untuk Kaum Menengah Ke Atas

Bagi mereka yang bisa terbilang sebagai kaum menengah ke atas dalam strata sosial, pemakaian pakaian adat Jawa Barat dikhususkan dengan adanya tambahan-tambahan pernak-pernik terhadap pakaian tersebut. Para lelaki/pria selain memakai baju yang berwarna putih, alas kaki sandal tarumpah, kain kebat batik, sabuk (beubeur), dan ikat kepala, mereka juga menggunakan rantai emas (arloji) yang akan digantungkan pada saku baju sebagai kelengkapan dalam berbusana.Sedangkan bagi para wanita yang menggunakan pakaian adat, pakaian adat Jawa Barat yang digunakan oleh seorang wanita ini adalah kebaya yang penuh dengan ber-aneka warna sebagai atasan. Kain kebat dengan ber-aneka corak-corak sebagai bawahan, ikat pinggang (beubeur), selendang yang berwarna, alas kaki seperti selop, dan perhiasan berupa gelang, kalung, cincin yang dibikin dari emas dan perak.
2. Pakaian Adat Sunda Utuk Rakyat Jelata

Para rakyat jelata suku sunda pada zaman dahulu, pria-pria sunda pada masa dulu selalu menggunakan busana pakaian yang sangat sederhana, mereka hanya menggunakan celana komprang, atau celana pangsi yang mana celana mereka ini dilengkapi dengan kain, atau sabuk kulit. Untuk atasan, pakaian kampret atau salontren yang dilengkapi dengan sarung poleng, kemudian diselempangkan menyilang pada bagian bahu itu tidak pernah lepas dalam menjalani kehidupan sehari-hari Pakaian adat suku sunda tersebut akan dilengkapi dengan penutup kepala, yang mana penutup kepala itu bernama ikat logen model hanjuan nangtung, dan menggunakan alas kaki berupa terompah dari kayu. Bagi para wanita, menggunakan pakaian adat Jawa Barat yang bisa dibilang bahwa pakaian adat tersebut sangat-sangatlah sederhana, Mereka para wanita itu menggunakan perlengkapan seperti sinjang kebat, beubeur, kamisol, kebaya, baju, dan selendang batik adalah menjadi pilihan utama mereka. Selain itu, sebagai periasan pelengkap busana tersebut, gaya pakaian adat suku sunda Jawa Barat tersebut akan disertai dengan hiasan rambut yang disanggul ke atas, selain dirias dengan hiasan rambut, para wanita tersebut menggunakan aksesoris berupa gelang akang bahar, ali meneng atau biasa disebut dengan nama cincin polos, suweng pelenis, alas kaki seperti sendal jepit.
3. Pakaian Adat Sunda Untuk Para Kaum Bangsawan

Untuk para kaum orang bangsawan, mereka biasa memakai pakaian adat sunda yang memiliki simbol-simbol keadungan. Untuk para pra-pria bangsawan, pakaian adat sunda yang akan mereka gunakan ini adalah jas tutup yang berbahan hitam yang mana jas tersebut disulam dengan benang emas yang menyusuri sampe ke tepi, dan ujung lengan. Begitupun dengan celana panjang yang mereka gunakan itu sama dengan motif baju yang mereka gunakan, kain dodot motif rengreng parang rusak, benten atau sabuk emas, bento untuk penutup kepala, dan selop hitam digunakan sebagai alas kaki Bagi para wanita, biasanya para wanita kaum bangsawan sering menggunakan pakaian adat Jawa Barat seperti kebaya beludru yang berwarna hitam, yang disulam dengan benang emas, kain kebat yang bermotif rereng, dan menggunakan selop yang memiliki bahan beludru dan di hiasai oleh sulaman manik-manik untuk mempercantik penampilan tersebut. Selain hanya itu, tak lupa ada beberapa pernak-pernik perhiasan yang sering di gunakan, misalkan seperti tusuk konde emas yang digunakan untuk rambut yang di sanggul, cincin, broos, giwang, gelang keroncong, peniti rantai, dan ada beberapa perhiasan-perhiasan lainnya yang dibuat dari emas.
4. Pakaian Pengantin Khas Suku Sunda

Keperluan-keperluan untuk upacara adat perkawinan, para kedua mempelai adat suku sunda ini akan menggunakan Pakaian Pengantin Sakupura, yang mana Pakaian Pengantin Sakupura itu dikhususkan untuk dipakai oleh para pengantin ketika melaksanakan upaca adat perkawinan. Pakaian pengantin untuk mempelai pria ini menggunakan jas tutup yang berwarna putih, kemudian dilengkapi dengan ikat pinggang yang berwarna putih juga, kain rereng yang diguanakan sebagai bawahan, tutup kepala seperti bendo, dan menggunakan selop warna putih sebagai alas kakinya. Selain itu, ada tambahan hiasan seperti kalung yang panjang dari bunga melati, dan kujang atau keris sebagai senjata tradisionalnya. Kemudian untuk mempelai wanitanya menggunakan pakaian , seperti kebaya brukrat yang berwarna putih, bagian bawahannya menggunakan bahan berupa kain rereng eneng, ikat pinggang yang berwarna emas, dan selop warna putih untuk dijadikan alas kaki. Selain menggunakan itu, ada juga hiasan-hiasan seperti perhiasan kilat bahu, kalung-kalung panjangm gelang, bros, cincin, giwang, dan sanggul untuk rambut yang dilelangkapi dengan hiasan-hiasan siger subadra lima rangkaian bunga sedap malam, dan yang terakhir tujuh buah kembang goyang.
C.  Rumah Adat Suku Kebudayaan Sunda

Rumah adat sunda yang berbentuk panggung ini mempunyai tujuan untuk menghindari sumber masalah-masalah dari lingkungan sekitar yang bisa mengancam penghuni rumah tersebut. Ketika dilihat berdasarkan pada bentuk atap rumahnya, maka rumah tradisional sunda tersebut terbagi dari beberapa ciri yang berbeda dengan rumah-rumah tradisional lainnya.
Dibawah ini ada penjelasan mengenai bentuk-bentuk atap dari rumah tradisional suku sunda, mari kita simak bersama-sama.
Nama atap Capit gunting ini (dikarenakan bagian dari atas atapnya yang menyilang berbentuk gunting)
Nama atap Tagog Anjing (dikarenakan dari bentuk atapnya ini mirip seperti ekor anjing yang lagi duduk)
Nama atap Badak Heuay (diberi nama badak heuay ini, dikarenakan bentuk atap rumahnya seperti seekor binatang badak yang lagi membuka mulutnya)
Nama atap Julang Ngapak (diberi nama julang ngapak ini, dikarenakan bentuk atap rumahnya seperti sayap burung yang sedang membentangkan sayapnya/terbang)
Nama atap Perahu Kumereb (diberi nama perahu kumereb ini, karena bentuk atapnya seperti bentuk perisai, maka dari itu oleh penduduk sunda disebut dengan perahu kumereb)
Nama atap Jolopong (diberi nama jelopong ini karena bentuk atap nya seperti pelana yang bentuk nya memanjang)
D. Kesenian Tari Khas Suku Sunda

Tanah Suku Sunda sangat dikenal memiliki beberapa aneka ragam budaya yang sangat unik dan menarik, contohnya seperti Tari Jaiopng, Tari jaipongan ini merupakan salah satu seni budaya yang sangat terkenal dari tanah suku sunda ini. Tari jaipong ini sebenarnya ialah tarian suku sunda yang telah moderen, karena merupakan pengembangan dari tari tradisional khas suku sunda, yaitu Ketuk Tilu. Tari Jaipong ini biasanya sering dibawakan oleh seorang diri, berpasang-pasangan atau berkelompok sekaligus. Sebagai seni tarian sunda yang menarik, tari jaipong kerap dipentaskan oleh penari tersebut pada acara-acara hiburan, hajatan, atau adanya pesta-pesta pernikahan. Di suku sunda ini selain tarian jaipong, ada juga tarian-tarian tradisional lainnya, seperti tarian merak, dan tarian topeng.
E. Kesenian Alat Musik Khas Suku Sunda
Suku Sunda adalah salah satu suku yang ada di Negara Indonesia yang mempunya kreatifitas. Penduduk sunda selalu mempunyai daya kreasi yang sangat tinggi, salah satunya dalam berkesenian. Hal tersebut ditunjukkan dari banyaknya beberapa seni-seni yang mulai bermunculan di daerah Jawa Barat.
Dibawah ini terdapat 3 alat musik tradisional berikut penjelasannya, yuk langsung saja kita simak tulisan yang menuliskan tentang alat musik tradisional dibawah ini.
Calung, adalah alat musik tradisional khas suku sunda yang merupakan bentuk tiruan dari alat musik tradisional yang bernama angklung.Tetapi calung ini berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyang alat musiknya, cara memainkan calung adalah dengan cara memukul wilahan-bilah dari ruas-ruas (tabung bambu) yang menurut tangga nada.Jenis-jenis bahan bahan untuk membuat alat musik calung ini, kebanyakan dari bambu hitam (awi wulung), tetapi selain itu ada juga yang dibuat dari bahan bambu yang berwarna putih.
Kecapi Suling, ialah merupakan salah satu jenis kesenian Suku Sunda yang  menyesuaikan suara alunan Suling dengan suara alunan Kacapi (kecapi), Kecapi Suling ini memiliki irama yang sangat merdu sekali, yang mana biasanya suara kecapi ini di iringi oleh tembang sunda yang memerlukan cengkok/ alunan-alunan tinggi khas suku Sunda.Didaerah Cianjur, kecapi suling ini berkembang dengan cepat hingga menyebar kepenjuru Kota Parahiangan, Jawa Barat, selain didaerah Jawa Barat, alat musik tradisional ini juga menyebar keseluruh dunia.
Angklung, adalah alat musik kesenian yang dibuat dari bahan bambu khusus, yang mana bahan-bahan bambu khusus ini ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna kurang lebih sekitar pada tahun 1938. Yang mana pada zaman itu awal pengguaan angklung  hanya sebatas kepentingan kesenian local maupun kesenian tradisional.
F. Sistem Kepercayaan Suku Sunda

Mayoritas orang sunda ini beragama Islam. Tetapi ada sebagian kecil yang tidak beragama muslim, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal pada pedalaman hutan didaerah Banten, ada juga yang beragama katolik, kristen, budha, hindu. Dibagian selatan daerah sunda, praktek-praktek sinkretisme dan mistik itu masih dilakukan. Pada dasarnya, seluruh kehidupan orang sunda ini ditujukan untuk memelestarikan keseimbangan alam semesta. Keseimbangan magis dipertahankan dengan cara mengadakan upacara-upacara adat, sedangkan dengan keseimbangan sosial dipertahankan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan saling mengasihi (gotong royong).
G. Bahasa Dari Suku Sunda
Dalam kesaharian, bahasa yang kerap dipakai oleh suku sunda ini adalah bahasa Sunda. Bahasa sunda ini adalah bahasa yang dibuat dan dipakai untuk alat berkomunikasi dengan sesama suku sunda, dan sebagai alat pengembang dengan pendukung kebudayaan sunda itu sendiri. Selain hal itu, bahasa sunda ialah bagian dari budaya yang mempunyai ciri karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda yang merupakan salah satu suku dari beberapa suku-suku adat lainnya yang berada di Negara Indonesia.
H. Makanan-Makanan Khas Suku Sunda
1. Peyeum Bandung
Peyeum ini apabila diartikan kedalam bahasa Indonesia itu artinya tape, yang mana peuyeum bandung ini adalah tape khas Bandung yang dapat menggoyang lidah kamu bila kamu mencicipi kelezatan rasa dari peyeum bandung tersebut. Tape atau peyeum ini adalah makanan khas Bandung yang dibuat dari singkong yang di kukus lalu dianginkan, setelah itu ditaburi ragi khusus dan imbuh (di peyeum) sampe permentasi menjadi tape.
2. Makanan Sunda Nasi Tutug Oncom
Nasi tutug oncom ini merupakan salah satu nasi khas dari daerah suku sunda, yang lebih tepatnya nasi tutug oncom ini makanan khas tasikmalaya. Nasi tutug oncom ini adalah nasi yang dicampur dengan oncom yang dibakar atau yang di goreng. Proses pencampuran nasi tutug oncom ini dengan di cara ditumbuk, dengan tumbukan itu makanan tersebut dikenal oleh orang orang dengan nama Nasi Tutug Oncom.
3. Makanan Balok Menes
Makanan balok menes ini dibuat dari singkong, dan parutan kelapa yang sudah di olah menjadi serundeng. Kue balok ini terdapat dua macam, yang pertama aang adalah balok cioda, dan yang kedua adalah balok menes.
 

Komentar

Postingan Populer