Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial - Makalah Sosiologi
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kemiskinan
menjadi masalah besar di dunia. Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana
seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar (sandang, pangan ,dan papan).
Kemiskinan menjadi salah satu masalah besar di
Indonesia. Padahal Negara Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang
melimpah, dengan faktor tersebut Negara Indonesia seharusnya tidak mengalami
kemiskinan.
Kemiskinan
di Indonesia sudah terjadi Pelita 1 hingga 1997 (sebelum krisis ekonomi). Jika
dilihat dari data Asia dalam studinya Dealolikar dkk. (2002), kelihatannya
memang ada perbedaan perubahan kemiskinan antar Negara maju dan berkembang.
Kemiskinan
di Indonesia terjadi karena tingkat pendidikan rendah dan laju pertumbuhan
penduduk setiap tahun meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan banyak
permasalahan seperti pengangguran meningkat di Indonesia, tingkat kriminalitas
yang tinggi, timbulnya golongan borjuis dan proletar, dan kesenjangan sosial.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis akan
membahas tentang :
1.
Apa itu kemiskinan dan kesenjangan sosial
?
2.
Mengapa kemiskinan dan kesenjangan sosial
bisa terjadi ?
3.
Apa
hubungan antara kemiskinan dan kesenjangan sosial ?
4.
Bagaimana solusi menghadapi kemiskinan dan
kesenjangan ?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan
makalah ini :
1.
Mengetahui apa itu kemiskinan dan
kesenjangan sosial
2.
Mengetahui mengapa kemiskinan dan
kesenjangan sosial bisa terjadi
3.
Mengetahui apa hubungan antara kemiskinan
dan kesenjangan sosial
4.
Mengapa solusi menghadapi kemiskinan dan
kesenjangan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL
a.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan ,
pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Menurut Nasikun (1995),
kondisi yang sesungguhnya harus dipahami mengenai kemiskinan : “Kemiskinan
adalah sebuah fenomena multifaset, multidimensional, dan terpadu. Hidup miskin
bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang, pangan, dan
papan. Hidup dalam kemiskinan seringkali juga berarti akses yang rendah
terhadap berbagai ragam sumberdaya dan aset produktif yang sangat diperlukan
untuk dapat memperoleh sarana pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup yang paling
dasar tersebut, antara lain: informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kapital. (http://cynthiaprimadita.blogspot.co.id/2011/03/bab-i-pembahasan.html)
Kemiskinan bukan hanya masalah di
Indonesia tetapi juaga masalah di dunia. Laporan ini dari bank dunia bahwa
tahun 1998 terdapat 1,2 miliar orang miskin dari sekitar 5 miliar lebih jumlah
penduduk di dunia. Kemiskinan di Asia Tenggara dan Pasifik sebanyak 23,2% dari
total kemiskinan di dunia. Kemiskinan di Asia tenggara dan Pasifik terutama
terdapat di Cina,Laos,Indonesia,Vietnam,Thailand, dan Kamboja. Dari laporan
Bank Dunia selama tahun 1987-1998 terjadi pengurangan kemiskinan sebanyak 150
juta jiwa di Asia Tenggara dan Pasifik.
Di Indonesia, kemiskinan merupakan salah
satu masalah besar. Terutama melihat kenyataan bahwa laju pengurangan jumlah
orang miskin ditanah air berdasarkan garis kemiskinan yang berlaku jauh lebih
lambat dibandingkan laju pertumbyuhan ekonomi dalam kurun waktu sejak Pelita
1hingga 1997( sebelum krisis ekonomi).
b.
Kesenjangan
sosial
Kesenjangan sosial adalah
suatu keadaan ketidak seimbangan sosial yang ada di masyarakat yang menjadikan
suatu perbedaan yang sangat mencolok. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah
mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi.
Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun, orang desa
yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau
dikatakan bahwa “ Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”. Adanya
ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang
terlalu mencolok antara yang “kaya” dan yang “miskin.” http://awalilmu.blogspot.co.id/2017/01/pengertian-kesenjangan-sosial-dan-contohnya.html
2.2 PENYEBAB TERJADINYA KEMISKINAN DAN
KESENJANGAN SOSIAL
a.
Penyebab
kemiskinan
1. Faktor
Pribadi
a) Penyakit
dan kemiskinan membentuk kemitraan yang saling berpengaruh.
Penyakit meningkat dan jug akan
menyebabkan kemiskinan juga akan meningkat karena sakit seseorang tidak mampu
bekerja dengan baik pendapatannyapun menurun demi untuk membiayai sakitnya.
Sebaliknya, karena miskin seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan gizinya
akibatnya dia terserang penyakit.
b) Penyakit
mental memebuat seseorang menjadi tidak mampu melakukan sesuatu. Hal ini
mengurangi pendapatan dan meningkatkan kemiskinan.
c) Kecelakaan
dapat membuat seseorang yang produktif sama sekali tidak mampu bekerja atau
mengurangi kapasitasnya.
d) Buta
huruf dan kemiskinan juaga saling terkait. Buta huruf dapat meningkatkan
kemiskinan karena kapasitas orang yang buta huruf sangat rendah.
e) Kemalasan
juga merupakan penyebab kemiskinan. Banyak orang, meskipun mempunyai kesempatan
yang cukup untuk bekerja, tidak bekrja karena malas. Akibatnya dia tetap miskin
f) Pemborosan
juga dapat menjadi penyebab kemiskinan. Orang yang boros akan tetap miskin
berapapu penghasilan yang mereka dapat.
g) Demoralisasi
atau penurunan karakter dan moral menyebabkan kekacauan pribadi dan akhirnya
jatuh dalam kemiskinan.
2. Faktor
Geografis
a) Iklim
dan cuaca yang kurang baik dapat menyebabkan produktivitas menurun. Kondisi ini
dapat meningkatkan kemiskinan.
b) Tidak
adanya sumber daya alam yang memadai. Wilayah dimana tidak adanya sumber daya
alam yang cukup, penduduknya umumnya tetap miskin.
c) Bencana
alam, seperti letusan gunung berapi, angina topan, banjir, dan gempa bumi
menyebabkan kerusakan serius pada perumahan dan pertanian. Akibatnya,
kemiskinan terjadi dimana-mana.
3. Faktor
Ekonomi
a) Sebab
sebab pertanian, seperti pupuk yang tidak cukup, perbaikan peralatan dan mesin
yang tidak mutakhir, penyait, tidak adanya sarana yang memadai untuk melindungi
ladang dari hama dan hewan, takhayul serta eksploitasi petani oleh tuan tanah.
b) Distribusi
kekayaan yang tidak merata. Dalam sistem kapitalis, yang kaya tambah kaya dan
yang miskin semakin miskin.
c) Depresi
ekonomi yang dapat menyebabkan penurunan dalam perdaangan, penutupan pabrik,
dan berhenti kerjanya buruh serta pedagangang kecil.
d) Pengangguran
adalah penyebab kemiskinan yang paling serius.
e) Penimbunan
kekayaan yang tidak produktif, seperti pembelian perhiasan.
4. Faktor
Sosial
a) Sistem
pendidikan yang kurang baik dapat menyebabkan orang yang berpendidikan
menganggur dan menjalani kemiskinan.
b) Perumahan
yang tidak cukup dapat membuat orang terpaksa tinggal di permukiman kumuh yang
kotor dan tidak sehat. Konsekuensinya, kapasitas mereka untuk bekerja
berkurang.
c) Salah
kelola rumah tangga juga dapat menyebabkan kemiskinan, seperti pengeluaran yang
lebih besar daripada pemasukan akan mengakibatkan tabungan tidak ada dan hutang
semakin bertambah.
b. Penyebab
kesenjangan sosial
1.
Perbedaan
Sumber Daya Alam
Jika suatu daerah dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan
baik, laju perekonomian suatu daerah akan meningkat dan sebaliknya, tingkat
perekonomian suatu daerah rendah jika masyarakat tidak dapat memanfaatkan
sumber daya alam secara maksimal.
2.
Kebijakan
Pemerintah
Kebijakan pemerintah dapat menyebabkan kesenjangan sosial.
Contohnya kebijakan tentang program transmigrasi. Saat warga pendatang lebih
cepat maju dibandingkan dengan warga asli, maka ketimpangan sosial dapat
terjadi. Ketimpangan tersebut terjadi karena ada ketidaksetaraan antara dua
kelompok yang seharusnya dapat berkembang bersama.
3.
Pengaruh
Globalisasi
Masyarakat yang dapat menyikapi globalisasi dengan tepat
akan mampu memanfaatkan globalisasi untuk mencapai kemajuan dan menghindari
dari ketertinggalan.
4.
Faktor
Demografis
Kondisi Demografis menunjukan tingkat pertumbuhan dan
struktur kependudukan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, perbedaan kondisi
ketenaga kerjaan, serta segala hal yang berkaitan dengan penduduk. Perbedaan
kondisi demografis suatu daerah dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial
karena perbedaan produktivitas kerja masyarakat setiap daerah.
5.
Letak
dan Kondisi Geografis
Masyarakat yang tinggal di dataran rendah umumnya lebih
mudah membangun berbagai infrastruktur, sementara masyarakat yang tinggal
dataran tinggi membutuhkan waktu dan proses panjang dalam pembangunan karena
terkendala kondisi alam yang menanjak dan tidak merata.
2.3 HUBUNGAN
ANTARA KESENJANGAN SOSIAL DAN KEMISKINAN
Jumlah
penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak masalah, antara lain
kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain. Hal-hal yang seperti itulah,
yang memicu timbulnya kesenjangan sosial di dalam kehidupan masyarakat.
Kesenjangan ini dipicu oleh adanya kemiskinan yang merajalela dan kurangnya
lapangan kerja.
Kesenjangan
sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat
yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Fenomena ini terjadi di
hampir semua Negara di dunia termasuk Indonesia. Kesenjangan sosial di
Indonesia sangatlah terlihat, antara si kaya dan si miskin, maupun antara
pejabat dan rakyat. Adapun yang menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial ini di antaranya adalah kemisikinan dan kurangnya lapangan pekerjan.
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di
masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan
takdir atau mereka mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya
etos kerja. Kemiskinan telah memberikan dampak yang luas terhadap kehidupan,
bukan hanya kehidupan pribadi mereka yang miskin, tetapi juga bagi orang-orang
yang tidak tergolong miskin. Kemiskinan bukan hanya menjadi beban pribadi,
tetapi juga menjadi beban dan tanggungjawab masyarakat, negara dan dunia untuk
menanggulanginya.
Meningkatnya
jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja yang
memadai, mengakibatkan jumlah pengangguran semakin banyak. Hal ini disebabkan
karena kurangnya lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi
faktor terjadinya kesenjangan sosial. Salah satu karakteristik tenaga kerja di
Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju
pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika,
dimana lapangan pekerjaan masih berlebih. Faktor-faktor penyebab pengangguran
di Indonesia:
a) Kurangnya sumber daya manusia
pencipta lapangan kerja
b) Kelebihan penduduk/pencari kerja
c) Kurangnya jalinan komunikasi antara
si pencari kerja dengan pengusaha
d) Kurangnya pendidikan untuk
pewirausaha
http://www.kompasiana.com/anantatk/kesenjangan-sosial-di-masyarakat-indonesia_54f919e6a33311f9028b4794
2.4 SOLUSI
TERHADAP KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL
a.
Solusi terhadap kemiskinan
Penanganan berbagai masalah di atas
memerlukan strategi penanggulangan
kemiskinan yang jelas. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait
lainnya memiliki sepuluh langkah yang cukup komprehensif dalam penanggulangan
kemiskinan. Langkah pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan adalah
menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi penanggulangan kemiskinan
yang telah berjalan, dan langkah berikutnya adalah pelaksanaan yang konsisten.
Pada tahap kedua inilah pemerintah—pemerintah daerah sering mengalami
kegagalan. Berikut ini dijabarkan sepuluh langkah yang dapat diambil dalam
mengimplemen-tasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut.
1. Peningkatan fasilitas jalan dan
listrik di pedesan. Berbagai pengalaman di China, Vietnam dan juga di INDONESIA
sendiri menunjukkan bahwa pembangunan jalan di area pedesaan merupakan cara
yang efektif dalam mengurangi kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di
Indonesia relatif dalam keadaan yang baik. Tetapi, setengah dari jalankabupaten
berada dalam kondisi yang buruk.Walaupun berbagai masalah di atas terlihat
rumit dalam pelaksanaannya, solusinya dapat terlihat dengan jelas:
a) Menjalankan program skala besar
untuk membangun jalan pedesaan dan di tingkat kabupaten.
b) Membiayai program di atas melalui Dana
Alokasi Khusus (DAK).
c) Menjalankan program pekerjaan umum
yang bersifat padat karya.
d) Menjalankan strategi pembangunan
fasilitas listrik pada desa-desa yang belum menikmati tenaga listrik.
2. Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui
Fasilitas Sanitasi Yang Lebih Baik.Untuk mengatasi hal tersebut ada dua hal
yang dapat dilakukan:
a) Pada sisi permintaan. Pemerintah
dapat menjalankan kampanye publik secara nasional untuk meningkatkan kesadaran
dalam penggunaan fasilitas sanitasi yang lebih baik. Biaya yang diperlukan untuk
kampanye tersebut tidaklah terlalu tinggi, sementara menjanjikan hasil yang
cukup baik.
b) Pada sisi penawaran, tentu saja
penyediaan sanitasi harus diperbaiki. Aspek terpenting adalah membiayai
investasi di bidang sanitasi yang akan terus meningkat. Dua pilihan yang dapat
dilakukan adalah:
(1) mengadakan kesepakatan nasional
untuk membahas masalah pembiayaan fasilitas sanitasi dan
(2) mendorong pemerintah lokal untuk
membangun fasilitas sanitasi pada tingkat daerah dan kota; misalnya dengan
menyediakan DAK untuk pembiayaan sanitasi ataupun dengan menyusun standar
pelayanan minimum.
3. Penghapusan Larangan Impor Beras.
Larangan impor beras yang diterapkan bukanlah merupakan kebijakan yang tepat
dalam membantu petani. Tetapi kebijakan yang merugikan orang miskin. Studi yang
baru saja dilakukan menunjukkan bahwa lebih dari 1,5 juta orang masuk dalam
kategori miskin akibat dari kebijakan tersebut. Oleh karena beberapa langkah di
bawah ini patut mendapat perhatian:
a) Penghapusan larangan impor beras.
b) Mengganti larangan impor dengan bea
masuk yang lebih rendah.
c) Memperbolehkan siapapun untuk
melakukan impor.
4. Pembatasan Pajak dan Retribusi
Daerah Yang Merugikan Usaha Lokal
Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk
miskin di daerah pedesaan adalah wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Oleh
karena itu pemerintah dapat berusaha menurunkan beban yangditanggung oleh
penduduk miskin dengan cara:
a) Menggantikan sistem pajak daerah
yang berlaku dengan mengeluarkan daftar sumber penghasilan yang boleh dipungut
oleh pemerintah daerah.
b) Menghentikan pungutan pajak dan
retribusi daerah yang tidak diperlukan, dengan mengharuskan pemerintah daerah
untuk mengadakan pengkajian dampak suatu peraturan sebelum mengeluarkan
pungutanbaru.
c) Menciptakan dan memperbaiki sistem
pelayanan satu atap dan meningkatkan
kemampuan serta pemberian insentif pada berbagai elemen pemerintahan daerah.
(4) Membentuk sebuah komisi dalam mengawasi pungutan-pungutan liar dan
pembayaran yang dilindungi.
5. Pemberian Hak Penggunaan Tanah Bagi
Penduduk Miskin.
a) mepercepat program sertifikasi tanah
secara dramatis agar setidaknya mencapai tingkatan yang sama dengan rata-rata
negara Asia Timur lainnya.
b) Mengkaji ulang dan memperbaiki
undang-undang pertanahan, kehutanan dan juga pertanian.
c) Mengkaji kemungkinan redistiribusi
tanah milik perusahan negara yangtidak digunakan kepada masyarakat miskin yang
tidak memiliki tanah.
d) Mengakomodasi kepemilikan komunal
atas tanah sebagai salah satu bentuk
kepemilikan. Prinsip yang terpenting adalah kepastian dalam penggunaan tanah,
bukan hanya pada kepemilikan secara pribadi.
e) Mendukung adanya penyelesaian
masalah pertanahan secara kekeluargaan, disamping membentuk peradilan khusus
mengenai masalah pertanahan.
f) Mempersiapkan peraturan yang
menjamin kepastian hukum bagi masyarakat miskin yang tinggal di area
perhutanan.
6. Membangun Lembaga-Lembaga Pembiayaan Mikro
(LPM) Yang Memberi Manfaat Pada Penduduk Miskin.
Berbagai langkah penting yang dapat diambil untuk
meningkatkan akses penduduk miskin atas kredit pembiayaan adalah:
a) Menyelesaikan rancangan
undang-undang mengenai LPM yang memberikan dasar hukum dan kerangka kelembagaan
bagi lembaga pembiayaan mikro untuk menghimpun dan menyalurkan dana bagi
penduduk miskin.
b) Membangun hubungan antara sektor
perbankan dengan LPM, misalnya dengan memberikan kesempatan bagi BKD untuk
menjadi agen untuk bank-bank komersial dalam menghimpun dan menyalurkan dana.
c) Menghentikan penyaluran bantuan
modal dan skema pinjaman yang disubsidi. Dana sebanyak tiga trilliun rupiah
yang selama ini disalurkan, dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan
kemampuan lembaga pembiayaan mikro, baik yang formal maupun yang berasal dari
inisiatif masyarakat setempat, untuk dapat mengjangkau kalangan yang lebih
luas.
d) Mengesahkan revisi Undang-Undang
Koperasi guna memberikan kerangka hukum yang lebih baik untuk pengembangan
pembiayaan
7. Perbaikan Atas Kualitas Pendidikan
dan Penyediaan Pendidikan Transisi Untuk Sekolah Menengah.
Pemerintah dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan
mencegah terputusnya pendidikan masyarakat miskin dengan cara:
a) Membantu pengembangan Manajemen dan
pembiayaan pendidikan yang bertumpu pada peran sekolah.
b) Menyediakan dana bantuan pendidikan
bagi masyarakat miskin.
c) Mengubah beasiswa Jaring Pengaman
Sosial
8. Mengurangi Tingkat Kematian Ibu Pada
Saat Persalinan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk
menurunkan angka kematian tersebut, yaitu:
a) Meluncurkan kampanye nasional untuk
meningkatkan kesadaran atas manfaat penanganan medis professional pada saat
persalinan, serta periode sebelum dan sesudahnya.
b) Menyediakan bantuan persalinan
gratis bagi penduduk miskin,
c) Meningkatkan pelatihan bagi bidan
desa,
9. Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk
Daerah-Daerah Miskin.
Pemberian dana yang terarah dengan baik dapat membantu
masalah ini. Untuk memecahkan masalah tersebut, pemerintah dapat melakukan
beberapa hal di bawah ini:
a) Memperbaiki formulasi Dana Alokasi
Umum (DAU) agar memungkinkan pemerintah daerah dapat menyediakan pelayanan
dasar yang cukup baik. DAU dimaksudkan untuk membantu kesenjangan keuangan
antar daerah berdasarkan formula yang memperhitungkan tingkat kemiskinan, luas
wilayah, jumlah penduduk, biaya hidup dan kapasitas fiskal.
b) Meningkatkan pemberian DAK untuk
menunjang target program nasional pengentasan kemiskinan. Dana Alokasi Khusus
dapat menjadi insentif bagi pemerintah daerah untuk memenuhi target penurunan
tingkat kemiskinan.
10. Merancang Perlindungan Sosial Yang Lebih Tepat
Sasaran.
Sedangkan
kebijakan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan mengeluarkan
Perpres No. 166 Tahun 2014 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Kegiatan penanggulangan kemiskinan ini dilakukan melalui bantuan sosial,
pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil serta
program lain dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi. Strategi percepatan
penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan menetapkan perlindungan sosial
meliputi, antara lain :
1.
Program
Simpanan Keluarga Sejahtera
2.
Program
Indonesia Pintar
3.
Program
Indonesia Sehat
4.
Program
peningkatan ketahanan pangan
5.
Penelitian
untuk meningkatkan varietas tanaman pangan unggul
6.
Revitalisasi
system lembaga ketahanan pangan masyarakat
7.
Pengembangan
industri pengolahan pangan
8.
Pelatihan
penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas dan produksi
pertahanan
9.
Pelaksanaan
pemantauan ketersediaan, harga bahan pangan di pasar tradisional
b. Solusi
terhadap kesenjangan sosial
Indonesia
merupakan negara yang besar dan salah satu negara yang memiliki kepulauan yang
banyak serta letaknya berjauhan. Kesenjangan sosial sangatlah mungkin terjadi
di Indonesia karena banyak daerah-daerah terpencil yang terisolir dari
keramaian. Dan Indonesia adalah suatu negara yang tingkat korupsinya sangat
tinggi, di dunia Indonesia masuk dalam 5 besar negara terkorup.Sebenarnya
Indonesia mampu menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang mampu
menyejahterakan masyarakatnya. Kerana Indonesia memiliki sumber daya alam yang
sangat kaya dan melimpah tetapi kenapa masih terjadi kesenjangan sosial yang
sangat mencolok. Ini menjadi pertanyakan besar yang perlu adanya jawaban dan
titik terang. Dalam hal ini merupakan tugas bagi pemerintah sekarang,bagaimana
lebih menyejahterakan masyarakat serta meminimalis kesenjangan sosisal. Banyak
hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan pemecahan kesenjangan sosial yang terjadidi masyarakat.
Upaya-upaya yang harus dilakukan
pemerintah untuk pemecahan masalah kesenjangan sosial yang terjadi di
Indonesia:
1.
Meminimalis
(KKN) dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah telah membentuk suatu lembaga yang bertugas memberantas (KKN) di
Indonesia. Indonesia telah mulai berbenah diri namun dalam beberapa kasus soal
korupsi KPK dinilai masih tebang pilih dalam menindak masalah korupsi. Misalnya
kasus tentang bank century belum menemukan titik terang dan seolah-olah
mengakiri kasus itu. Pemerintah harus selalu berbenah diri karena dengan
meminimaliskan (KKN) yang terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dengan dana yang ada.
2.
Meningkatkan
system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap
mafia hukum. Masih banyak mafia hokum merajarela di Indonesia itu yang semakin
membuat kesenjangan sosial di Indonesia makin mencolok. Keadilan saat ini
sangatlah sulit untuk ditegagakkan bagaimana tidak! Seorang koruptor ditahan
namun semua fasilitas sudah tercukupi di dalam ruang tahanan. Sedangkan
bagaimana dengan nasib seorang masyarakat kecil yang hanya mencuri ayam
misalnya, mereka melakukan dengan seenak mereka kadang juga mereka menyiksa
dengan tidak prikemanusiaan. Hal ini sangatlah menunjukkan kesenjangan sosial
di Indonesia sangatlah mencolok antara pihak kaya atau pihak yang mempunyai
penguasa antara rakyat kecil atau orang miskin.
http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/kesenjangan-sosial.html
Komentar
Posting Komentar